Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini menempati peringkat ke-33 dari 34 provinsi di Indonesia dalam hal kualitas pendidikan. Data terbaru menunjukkan bahwa NTB hanya unggul dari satu provinsi lainnya, menandakan adanya tantangan besar dalam sektor pendidikan. Rendahnya peringkat ini mencerminkan berbagai masalah sistemik, seperti kurangnya fasilitas belajar, kualitas guru, dan akses pendidikan yang tidak merata, terutama di daerah terpencil.
Salah satu faktor utama yang memengaruhi rendahnya kualitas pendidikan di NTB adalah keterbatasan infrastruktur. Banyak sekolah, khususnya di wilayah pedesaan dan kepulauan, masih kekurangan ruang kelas, perpustakaan, serta peralatan belajar yang memadai. Selain itu, listrik dan internet yang belum merata turut menghambat proses pembelajaran, terutama di era digital yang menuntut akses informasi cepat.
Kualitas tenaga pendidik juga menjadi persoalan serius. Meski ada guru yang berdedikasi, banyak di antara mereka yang belum memenuhi standar kompetensi minimal. Kurangnya pelatihan dan pembinaan bagi guru, serta rendahnya kesejahteraan, berdampak pada motivasi dan kinerja mengajar. Akibatnya, peserta didik tidak mendapatkan pembelajaran yang optimal, yang berujung pada rendahnya hasil ujian nasional dan indeks literasi.
Ketimpangan pendidikan antara kota dan desa juga memperburuk kondisi ini. Daerah perkotaan seperti Mataram mungkin memiliki fasilitas yang lebih baik, sementara wilayah seperti Lombok Utara atau Sumbawa masih tertinggal jauh. Anak-anak di daerah terpencil sering kali harus menempuh jarak jauh untuk bersekolah, bahkan ada yang putus sekolah karena faktor ekonomi dan geografis.
Pemerintah daerah dan pusat telah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai program, seperti bantuan operasional sekolah (BOS) dan pembangunan sarana prasarana. Namun, implementasinya sering kali tidak tepat sasaran atau terbentur masalah korupsi dan birokrasi yang rumit. Perlu adanya evaluasi menyeluruh serta kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk memastikan kebijakan pendidikan benar-benar berdampak.
Meningkatkan peringkat pendidikan NTB bukanlah hal yang mustahil, tetapi membutuhkan komitmen kuat dari semua pihak. Investasi dalam infrastruktur, peningkatan kualitas guru, dan pemerataan akses pendidikan harus menjadi prioritas. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, sekolah, masyarakat, dan pihak swasta, NTB dapat perlahan mengejar ketertinggalan dan memberikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang